Thursday, January 29, 2009

Cerita Yogi











Hai! Ini aku. Yogi Willia Susanto, begitu orang tua memberiku nama. Nama itu saduran dari nama kakakku yang bernama Yopi Willia Susanto. Mirip 'kan namanya? Cuma beda P dan G saja.

Aku lahir di Desa Pakuncen, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten purbalingga tanggal 20 Nopember 1986.

Lihatlah sorot mataku yang bening ketika bayi, sang Jenderal di masa depan.



Aku yang mulai besar. Aku masih balita yang masih cengeng, manja dan kemana-mana mesti ikut sama ibu, selalu minta digendong. Pokoknya masih sangat merepotkan semua orang di sekitarnya.






Ini aku saat disunat. Aku sudah besar. Aku sudah kelas 5 SD. Aku bukan anak bayi lagi. Buktinya : Aku tidak menangis.






Masa SMA masa yang paling menyenangkan. Belum ada beban pikiran yang berarti saat itu, namun aku harus mulai menentukan sikap dalam kehidupan. Aku mulai memilah mana yang baik dan mana yang buruk. Masa SMA - masa ketika aku mencari jati diriku sendiri.

Tuhan menuntunku untuk menjadi seorang taruna di Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), Bekasi. Hal ini tidak terbayang sama sekali di benakku sebelumnya, tapi aku tetap bertekad meneruskan pendidikan di sekolah tinggi itu.

Selama itu, aku hidup di asrama dengan kehidupan semi militer yang semuanya serba diatur dan sangat disiplin. Di sini aku mendapatkan banyak sekali pelajaran tentang nilai-nilai kehidupan. Satu pelajaran yang sangat tertanam dalam benakku adalah jika ingin mendapatkan sesuatu, harus dengan perjuangan, dan ini menjadi bekal dalam kehidupanku selanjutnya.

Setelah genap 3 tahun aku mengemban pendidikan di STTD, aku lulus dengan gelar Amd.llaj. Upacara wisuda dilaksanakan secara serentak bersama sekolah-sekolah tinggi lainnya dengan khidmat di Monas, Jakarta.

Saat itu, di antara ribuan taruna-taruni, tertanam niat:

"Aku akan mengabdi untukmu, tanah airku Indonesia. Aku yakin akan bekalku untuk memasuki kehidupan nyata yang sebenarnya. Aku harus berjuang untuk hidupku. Aku harus bisa hidup di atas kakiku sendiri. Aku akan meraih mimpi-mimpiku.

Setelah lulus dari STTD aku bekerja di sebuah unit kerja Departemen Perhubungan yaitu Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan.

Dalam perjalanan hidupku itulah aku bertemu dengan seorang gadis bernama Ninoy. Aku jatuh cinta dan sayang padanya. Pertemuan kami berdua singkat dan unik namun itu cukup untuk membuat kami siap untuk berjanji, untuk hidup bersama selamanya dan meraih mimpi-mimpi bersama.

Aku akan bahagiakan Ninoy seumur hidupnya, sampai maut memisahkan kita.....

To be continued..

8 comments:

  1. mantap mas...welcome to the club!!!

    ReplyDelete
  2. Congratulations my friends........
    I wish your family would be sakinah,mawadah,and warohmah, and give you nice childrens.amin...........


    by: ARTHA EKA WIJAYA

    ReplyDelete
  3. mimpi kamu selama ini tidak sia2 pak jendral....

    go fight....

    ( yoga - dea)

    ReplyDelete
  4. Salam kenal Pak Yogi ...
    Aku temen kuliahnya Ninoy =p
    Sampean kelahiran 86? wow ... Hebat ...
    Menikahi sang Ninoy yang lahir 78??? hihihii...
    Becanda...

    Selamat ya, Pak, atas pernikahannya =)

    ReplyDelete
  5. selamat pak jendral udah dapat ibu jendral, kenalkan juga dong' ibu jendralnya sama kita! selamat menempuh hidup baru. semoga Allah menjadikan keluarga pak jendral keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah, semoga cepat diberi jendral kecil..! amin ya robal alamin.

    < anak dusun'Pakuncen'>=)

    ReplyDelete
  6. hhhmmhh...gemes deh gi, kenapa banyak yg rese' ama tahun kelahiran kalian bdua sih?!
    c'mon gi!! just proove it!! usia kalian cuma angka2. cinta dan kedewasaan kalian bakal jadi bekal terhebat kelanggengan yogi-ninoy di samping ridho Allah n restu orang tua.
    semoga barakah yach gi pnikahan kalian bdua. next time semoga kita berempat ama mas yoga bisa ktemuan n silaturahim.

    sambungan critanya ditunggu yach gi. (plus foto n crita dari thailand yach)

    (dea-nya yoga)

    ReplyDelete